KPU dan Bawaslu Ambil Langkah Cepat  

Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Dinilai Ancam Demokrasi Dua Dekade 

Politisi NasDem Karna Brata Kresna

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Politisi Partai NasDem, Karna Brata Lesmana mengapresiasi langkah cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengungkap berita bohong atau hoaks mengenai tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos. Dia pun mengecam penyebar hoaks tersebut. "Berita hoaks ini sungguh akan mengancam demokrasi kita yang sudah kita tata selama dua dekade terakhir. Apalagi hoaks tujuh kontainer yang berisi surat suara yang sudah tercoblos ini tidak lagi hanya menyasar peserta Pemilu, melainkan juga penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu," kata Karna Brata Lesmana dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (3/1).

Caleg Nomor Urut 5 Dapil III DKI Jakarta yakni Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu ini menilai bahwa kejadian ini jelas memiliki maksud untuk mendelegitimasi integritas penyelenggara Pemilu. Menurut dia, jika terus dibiarkan, maka akan menjadi daya besar yang dapat merusak penyelenggaraan pemilu 2019 dan demokrasi di Indonesia. Apalagi, lanjutnya, berita hoaks ini dikaitkan dengan pasangan Joko Widodo dan Ma'aruf Amin. Paslon tersebut, kata Karna, selalu dikaitkan dengan stigma pemerintah pro-asing. Karena kontainer surat suara tersebut berasal dari China dikirim ke Indonesia, namun surat suaranya sudah tercoblos dengan jumlah cukup besar yakni 70 juta surat suara.

"Berita ini jelas merugikan pasangan Pak Joko Widodo dan Ma"aruf Amin, karena beritanya surat suara itu berasal dari China. Kita tahu bahwa China selalu diasosiasikan kepada pemerintah Jokowi dan berita ini ingin membangun opini bahwa pasangan 01 berbuat curang dan pro China, ini jelas sebuah kezaliman besar," ujar Karna Brata Lesmana. Karna Brata Lesmana juga mengapresiasi pihak Bea Cukai yang telah membantu KPU dan Bawaslu dalam mengungkap berita bohong tersebut. Ia pun meminta agar ke polisian bisa segera mengusut kasus ini dan mencari pelaku penyebar berita bohong ini.

"Saya berharap berita hoax ini dapat dikategorikan sebagai extra-ordinary crime karena dampaknya yang luas dan sangat berbahaya bagi keamanan dan kohesi sosial dalam konteks bermasyarakat dan bernegara. Begitu juga dengan hoaks yang ingin mendelegitimasi penyelenggara Pemilu, ini harus diusut tuntas hingga ke akar-akarnya agar tidak mengganggu proses demokrasi yang saat ini sedang berjalan," kata Karna Brata Lesmana.Sebelumnya beredar rekaman yang menginformasikan adanya 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos. Informasi tersebut juga beredar luas di media sosial.Salah satu tokoh yang turut menyebarkan informasi tersebut adalah politikus Partai Demokrat Andi Arief. Namun cuitan tersebut hilang dari akun Twitter Andi Arief. Meski begitu, dia mengonfirmasi bahwa dirinya telah menulis cuitan tersebut. Rencananya, polisi akan memanggil politikus Andi untuk dimintai keterangan terkait hoaks surat suara tujuh kontainer yang sudah dicoblos. (Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar